Rabu, 29 Oktober 2014

#pinternet dampak positif dan negatif internet



DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF INTERNET

Jurnal 1
PENANGGULANGAN DAMPAK NEGATIF AKSES INTERNET
DI PONDOK PESANTREN MELALUI PROGRAM INTERNET SEHAT
Ahmad Budi Setiawan

Hadirnya program internet sehat yang digagas oleh pemerintah dan komunitas yang peduli terhadap dampak negatif internet bertujuan untuk mengampanyekan penggunaan internet secara baik dan benar. Tujuan penelitian ini, untuk mengidentifikasi penerapan metode pengamanan akses internet bagi para santri dari hal-hal negatif dalam upaya untuk menyosialisasikan, dan mengimplementasikan program pemberdayaan internet sehat di kalangan pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internet tidak hanya dimanfaatkan secara positif namun juga negatif seperti mengakses situs pornografi.

KERANGKA KONSEP
Program Internet Sehat dan Aman
Secara sederhana, literasi gerakan internet sehat merupakan kepedulian masyarakat terhadap dampak buruk dari media, khususnya media baru melalui jaringan internet. Perkembangan internet, disamping memberikan manfaat untuk kehidupan manusia juga berdampak lain yang
kurang baik. Beberapa dampak tersebut antara lain;
(1) mengurangi tingkat privasi individu,
(2) meningkatkan kecenderungan potensi kriminal,
(3) anggota suatu komunitas akan sulit dibatasi mengenai apa yang dilihat dan didengarnya,
(4) Intenet memengaruhi masyarakat madani dan kohesi sosial,
(5) Terjadi overload-nya informasi.
Tujuan literasi gerakan internet sehat ialah mengajar khalayak dan pengguna internet menganalisis pesan yang disampaikan, mempertimbangkan tujuan komersil dan politik dibalik citra atau pesan di internet dan meneliti siapa yang bertanggungjawab atas pesan yang diimplikasikan itu. Agar literasi gerakan internet sehat dapat berjalan dengan optimal diperlukan pendidikan berinternet (literasi internet sehat), yang mencakup: pendidikan etika berinternet, dan sejenisnya.

LANDASAN KONSEP

Pendidikan Pondok Pesantren mengharuskan para santrinya untuk bermukim pada asrama Pondok Pesantren. Hadirnya internet diasumsikan dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi para santri yang bermukim di Pondok Pesantren dan membantu mempercepat perkembangan pendidikan di Pondok Pesantren. Para santri siap menerima tantangan pendidikan modern yang berbasis teknologi informasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mengalami perkembangan pesat. Hadirnya internet merupakan salah satu bentuk dari perkembangan TIK. Internet mampu menghubungkan hampir semua komputer di dunia sehingga dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi.
Kontrol akses internet untuk mencegah adanya pemanfaatan internet yang berdampak negative dapat dilakukan dengan  cara melakukan proses content filtering pada server jaringan. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan menginstalasikan system firewall pada proxy server. Pemanfaatan internet yang aman dan sehat dengan teknik content filtering dilakukan dengan menggunakan metode penyaringan (Direktorat e-Business, 2009): Domain Level Filtering; Penyaringan terhadap top-level domain. URL Level Filtering;  Penyaringan terhadap URL. Expansion Filtering; Penyaringan terhadap kata tertentu di dalam halaman web. Banyak hal yang dapat diupayakan untuk mengamankan akses internet dari dampak negatif dengan cara memperhatikan faktor-faktor, di antaranya; infrastruktur, personal (end user), dan juga administratif. Selain itu pihak pengelola juga perlu mengetahui langkah-langkah dalam melakukan kontrol terhadap akses internet dan membuat kebijakan yang dapat diimplemenatsikan untuk pengguna internet. Dengan demikian pengguna diharapkan dapat
memanfaatkan internet secara sehat dan aman.


METODE PENELITIAN

Penelitian ini, menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara mendalam. Data yang akan diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam adalah data mengenai pemanfaatan internet di kalangan Pondok Pesantren, sedangkan metode pengamanan akses internet yang dilakukan pada pengelola pesantren khususnya pengelola TI pada Pondok Pesantren yang bersangkutan. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini, antaralain; keamanan infrastruktur, meliputi; metode akses internet dan topologi jaringan internet yang diterapkan serta keberadaan perangkat lunak penangkal dampak negative internet. Keamanan personal, meliputi; perilaku dan kebiasaan santri sebagai pengguna internet (end user) dalam memanfaatkan internet. Keamanan administratif, meliputi; peran aktif pihak pengelola jaringan internet (network administrator) dalam menangkal dampak negative pemanfaatan internet. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan purposif sampling yang bisa juga berkembang menjadi snowball
sampling.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dampak Negatif Akses Internet Pondok Pesantren

Pemanfaatan internet di kalangan santri Pondok Pesantren seolah memiliki dua sisi. Disatu sisi, internet dapat bernilai sangat bermanfaat, namun disisi yang lain internet tidak lepas dari dampak negatif yang dimilikinya. Dampak negatif internet yang sangat dikhawatirkan oleh para pengasuh
Pondok Pesantren adalah akses situs pornografi. Menurut Ust. Abu Mansyur (11/4/2011), narasumber dari Pondok Pesantren Al-Hidayah menyatakan bahwa pihak Pondok Pesantren sangat mengawatirkan akses situs pornografi di kalangan santri karena takut akan menjerumuskan akhlak dan moral para santri. Narasumber dari Pondok Pesantren Mamba’ul Fallah, KH. M. Ali Maghfur Sadzily (12/4/2011) juga menyatakan salah satu penyebab rusaknya moral generasi muda adalah merebaknya pornografi di masyarakat. Keberadaan internet dapat mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan hal-hal yang bersifat pornografi. Dampak negatif ini dapat dihindarkan apabila semua lapisan masyarakat, baik pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama juga para orang tua peduli terhadap masalah tersebut dan mau menanggulanginya bersama. Keberadaan game on-line dan situssitus jejaring sosial seperti facebook menjadikan para santri menjadi lalai dan menjadi candu dengan situs-situs tersebut. Hal ini serupa dengan keluhan yang disampaikan oleh Ust. Hasan Badri, pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhyiddin (12/4/2011) bahwa para santri yang umumnya adalah anak-anak usia remaja belum siap menghadapi keberadaan internet dalam hal akses pornografi. Di samping itu keberadaan game on-line serta adanya situs jejaring social seperti facebook, friendster, twitter, dan lain sebagainya menjadikan para santri ketagihan (candu) dengan permainan tersebut. Dampak dari permasalahan tersebut adalah santri menjadi lalai dan mengakibatkan turunnya prestasi belajar para santri.

Sementara itu berdasarkan hasil observasi melalui wawancara dengan beberapa narasumber Selain itu manfaat yang ditimbulkan dari kehadiran internet bagi pendidikan khususnya pesantren antara lain:
1. Mempercepat dan mempermudah alih ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Proses pembelajaran lebih menarik. Melalui internet pembelajaran tidak monoton dan jenuh  
    karena dalam internet ada hal-hal baru yang variatif dan inovatif.
3. Mendorong para santri untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dan informasi.
4. Mempermudah penjelasan konsep. Metode pembelajaran di pondok pesantren, umumnya
    materi atau bahan pelajaran selalu disampaikan melalui metode ceramah. Dengan adanya  
    internet, ustaz dapat menyampaikan konsep atau materi secara audiovisual. Pelajaran lebih
    nyata dan jelas, sehingga mempermudah pemahaman santri.
5. Pembelajaran lebih konseptual dan up-todate (aktual). Mata pelajaran yang akan disampaikan
    kepada santri bias menyesuaikan dengan kondisi aktual. Dengan demikian konsep-konsep   
    yang diajarkan dapat disesuaikan dengan kondisi terkini.
6. Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan. Pelaksanaan proses pendidikan
    harus diusahakan lebih praktis dan cepat. Ustaz tidak terlalu disibukkan dengan urusan
    administrasi yang berbelit-belit, sehingga konsentrasi lebih tertuju pada proses pembelajaran
    dikelas. Misalnya, dalam membuat persiapan mengajar, pengolahan nilai, dan
    menyebarluaskan nilai ulangan atau ujian, bisa menggunakan fasilitas computer (internet).
    dengan demikian, internet dapat memperbaiki dan memperlancar administrasi pendidikan.
7. Sebagai perpustakaan elektronik.
8. Mempercepat dan mempermudah komunikasi edukatif antara ustaz dengan santri.

Sumber : httpbalitbang.kominfo.go.idbalitbangaptika-ikpfiles201302PENANGGULANGAN-DAMPAK-NEGATIF-AKSES-INTERNET-DI-PONDOK-PESANTREN-MELALUI-PROGRAM-INTERNET-SEHAT


Jurnal 2

 HUBUNGAN PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP PERILAKU REMAJA DI KOTA MAKASSAR
Christiany Juditha

Meningkatnya pengguna situs jejaring sosial yang sebagian besar diantaranya adalah remaja, merupakan fenomena yang berkembang saat ini. Akibatnya dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan media sosial ini juga berimbas bagi pengguna. Karena itu penelitian ini bertujuan mencari jawaban ada tidaknya hubungan penggunaan Facebook (FB) terhadap perilaku remaja di kota Makassar. Hasil penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 204 responden ini menyebutkan bahwa ada hubungan antara penggunaan FB dengan perilaku remaja baik itu secara positif maupun negatif.

LANDASAN TEORI
Situs jejaring sosial yang dalam  bahasa Inggris disebut social network sites merupakan sebuah web berbasis pela yanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengun dang atau menerima teman untuk berga bung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampil kan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.
Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi secara mudah dengan orangorang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon. Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi Orang lebih memilih untuk menggunakan situs dapat berlangsung secara cepat. Namun kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (facetoface) cenderung menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs jejaring sosial karena lebih praktis. Di lain pihak, kemunculan situs jejaring sosial ini membuat anak muda dapat mengakses internet. Dalam kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara tidak langsung membawa dampak negatif, seperti kecanduan (addiksi) yang berlebihan dan terganggunya privasi seseorang.
Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informatika (TIK) terbukti telah dapat mempengaruhi masyarakat secara global baik itu perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang secara signifikan berlangsung demikian cepat. Teknologi Informasi saat ini menjadi pedang bermata dua karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kema juan, dan peradaban manusia, sekaligus juga menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum seperti pornografi, kejahatan elektronik dan lain sebagainya. Situs jejaring sosial FB yang saat ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya remaja juga merupakan media TIK yang dapat mempengaruhi perilaku keseharian remaja yang masih sangat labil.
jika FB tidak digunakan dengan bijak, hubungan kekerabatan antar manusia akan hilang keintimannya. Tidak dipungkiri, kegunaan FB bisa sebagai sarana siluturakhim, dan sumber informasi tentang kabar, status hubungan, info rumah, telepon, dan foto terbaru orang di sekeliling kita. Interaksi dalam situs jejaring sosial juga kerap bersifat hiperealitas, yaitu semu menciptakan kondisi fakta bersimpang siur dengan rekayasa. Memang kecemasan yang sering mengemuka, orang akan lebih menyukai bentuk virtual daripada fisik. Komunikasi lebih banyak secara tidak langsung, dari pada langsung. Kita akan lebih mengenal orang di ujung dunia, daripada tetangga sendiri

METODOLOGI JENIS PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode survei yang bertujuan mengum pulkan dan menggali sejumlah besar data untuk selanjutnya dianaliPopulasi dalam penelitian ini adalah remaja yang mempunyai akun situs jejaring sosial FB yang berdomisili di kota Makassar dengan jumlah populasi sebesar  250.202 jiwa. Sedangkan sampling yang  dilakukan adalah acak atau random sampling / probability sampling . Teknik analisis data yang diguna kan secara deskriptif kuantitatif. Data diolah dengan program SPSS 17. Dan setelah diolah, dikategorisasikan dan kemudian disimpulkan. Untuk mendapatkan validitas dan realibilitas instrument dilakukan uji coba (pretest), untuk memastikan apakah instrument tersebut merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Validi tas adalah sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan realibilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran ter hadap aspek yang sama pada alat ukur yang sama.

KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan situs jejaring sosial dengan perilaku remaja di kota Makassar. Perilaku remaja tersebut dalam bentuk teman mereka bertambah, memperoleh informasi, me nambah pengetahuan dan juga menghibur. Namun melalui FB juga, waktu remaja banyak terbuang karena tanpa mereka sadari FB cenderung membuat kecanduan serta lupa waktu meski mayoritas dari mereka menggunakan FB di waktu senggang.

Sumber:  httpbalitbang.kominfo.go.idbalitbangbppki-yogyakartafiles20120601-HUBUNGAN-PENGGUNAAN-SITUS-JEJARING-SOSIAL-FACEBOOK-TERHADAP-PERILAKU-REMAJA


Jurnal 3

PERANAN INTERNET TERHADAP GENERASI MUDA
DI DESA TOUNELET KECAMATAN LANGOWAN BARAT

 MARCELINO SUMOLANG

Penelitian ini ingin mengetahui seberapa jauh peran internet terhadap generasi muda di desa Tounelet Kecamatan Langowan Barat. Hasil penelitian dengan menggunakan metode deskriptif, menemukan bahwa ternyata internet benar-benar telah menjadi kebutuhan sehari-hari mereka, baik untuk hiburan, pendidikan, maupun untuk memperoleh informasi dan pengetahuan secara global meskipun mereka menyadari bahwa internet tidak hanya memiliki manfaat positif, namun juga dapat membawa dampak negatif bagi kehidupan mereka selaku generasi muda.


 Pada zaman modern seperti saat ini, banyak masyarakat kita sudah tidak asing lagi dengan keberadaan internet mulai dari orang tua, para generasi muda, hingga anak SD pun mengenalnya. Bahkan adanya internet sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan kebanyakan sudah menjadi sebagai gaya hidup seseorang. Adanya internet memudahkan kita untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Melalui internet orang dapat melakukan komunikasi dengan seseorang bahkan dengan beberapa komunitas sekaligus,  namun sayangnya penggunaan internet justru terkadang bergeser kepada hal-hal yang negatif, ini harus menjadi perhatian seluruh komponen masyarakat terutama bagi generasi muda, karena bagaimanapun internet tetap dibuthkan sebagai sarana informasi dan komunikasi yang bersifat global. Fenomena sekarang ini menunjukkan bahwa internet disalahgunakan seperti mengakses situs pornografi. Pornografi merupakan masalah yang membawa dampak cukup besar bagi kelangsungan masa depan generasi muda, demikian juga kecenderungan generasi muda terhadap game online maupun offline. Games memberikan dampak yang buruk juga jika dimainkan secara berlebihan.

LANDASAN TEORI

Yang menjadi landasan teori dalam penelitian ini adalah Teori Uses And Gratifications teori ini merupakan pengembangan dari model jarum Hipodermic. teori ini tidak tertarik untuk membicarakan apa yang dilakukan oleh media terhadap khalayaknya, melainkan apa yang dilakukan khalayak terhadap media. dalam teori Uses And Gratifications memberikan gambaran jelas bahwa media dapat memberi informasi dan interpretasi tentang masalah-masalah umum, sebagai alat untuk kehidupan sehari-hari dan alat untuk rileks dan sebagai bagian kegiatan sehari-hari. Untuk itu Uses and Gratifikations dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah bagaimana internet dapat dimanfaatkan oleh generasi muda desa Tounelet kecamatan Langowan atau penggunaan media internet sehingga dapat terpenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti bertambahnya pengetahuan generasi muda, dapat mengisi waktu lowong, serta informasi dari berbagai daerah bahkan negara-negara lain, sehingga media dalam hal ini Internet dapat memberi peran yang signifikan bagi generasi muda Desa Tounelet Kecamatan Langowan Barat.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam Rahkmat (2007) menjelaskan bahwa metode Deskriptif disini hanya memaparkan situasi atau peristiwa yang terjadi dalam penelitian juga menggambarkan hasil penelitian jadi penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan,dan juga tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi tetapi hanya menggambarkan dan medeskripsikan hasil penelitian ini.
Variabel penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu Peranan Internet Pada Generasi Muda Di Desa Tounelet Kecamatan Langowan Barat secara operasional didefenisikan bagaiman internet yang merupakan bagian dari teknologi komunikasi massa dapat memberikan informasi bagi generasi muda didesa Tounelet Kecamatan Langowan artinya dengan penggunaan internet bagi generasi muda dapat memberi sumbagan positif bagi generasi muda yaitu bertambanhnya penegetahuan
Variabel tersebut dapat diukur dengan indikator-Indikator sebagai berikut:
 Frekuensi Penggunaan Internet
 Durasi Penggunaan Internet
 Isi Pesan yaitu Informasi yang didapatkan oleh pengguna
 Bertambahnya Pengetahuan Dengan Menggunakan Internet
 Dampak Internet

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Dikaitkan dengan teori Uses And Gratifications, memberikan gambaran jelas bahwa media dapat memberikan informasi dan interpretasi tentang masalah-masalah umum dalam masyarakat lebih khusus pada Generasi Muda di Desa Tounelet, sebagai alat untuk kehidupan sehari-hari, dan alat untuk rileks sebagai bagian kegiatan sehari-hari.
Uses and Gratifikations dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah bagaimana internet dapat dimanfaatkan oleh generasi muda Desa Tounelet Kecamatan Langowan Barat sebagai bentuk pemenuan kebutuhan-kebutuhan untuk menambah pengetahuandan wawasan generasi muda, dapat mengisi waktu luang, serta kebutuhan informasi dari berbagai daerah bahkan dari negara-negara lain yang cepat didapat, sehingga media dalam hal ini Internet dapat memberi manfaat dan peran yang signifikan bagi mereka.
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penilitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa Internet sangat berperan terhadap Generasi Muda di Desa Tounelet Kecamatan Langowan Barat. Internet dapat berperan baik secara positif maupun negatif terhadap kehidupan generasi muda Desa Tounelet.



Jurnal 4

Perilaku Penggunaan Internet
pada Kalangan Remaja di Perkotaan
Astutik Nur Qomariyah


Sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia dalam suatu demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada bulan oktober 1972, internet telah mengalami perkembangan pesat. Dari yang semula hanya beberapa node di lingkungan ARPANET (Advanced Research Projects Agency NETwork), internet diperkirakan mempunyai lebih dari 100 juta pengguna pada Januari 1997. Pada akhir tahun 2000, diperkirakan terdapat lebih dari 418 juta pengguna yang terus naik menjadi 945 juta pengguna di akhir tahun 2004 (Pendit, 2005: 104). Dan, berdasarkan sebuah situs yang bernama Internet World Stats, diketahui bahwa jumlah pengguna internet di dunia hingga bulan Maret 2008 mencapai angka 1.407.724.920. Hal ini mengindikasikan bahwa kehadiran internet sebagai media informasi dan komunikasi semakin diterima dan dibutuhkan oleh masyarakat dunia.
Tidak dipungkiri, internet memang membawa begitu banyak kemudahan kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja. Internet juga dapat menembus batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya dengan fasilitas search engine situs pencari informasi pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan. Begitu mudahnya sampai seringkali pengguna internet tidak percaya dengan hal-hal, ide-ide besar atau informasi penting yang tersimpan di belantara situs-situs internet. Namun, dibalik kemudahannya tersebut kehadiran internet juga dapat membawa sisi buruk bagi penggunanya. Yang paling nyata dan merusak adalah item-item asusila yang tak bermoral yang dengan mudah dapat diakses di jaringan internet.
Dilema yang dihadapi para pihak sekolah di Indonesia saat itu merupakan hal wajar, karena mereka merasa paranoid jika siswa-siswinya akan mudah terpengaruh dampak negative dari internet. Terlebih selama ini sudah banyak dilakukan penelitian tentang dampak negative yang ditimbulkan dari penggunaan internet, terutama pengaruh buruk akan hadirnya berbagai bentuk pornografi terhadap kalangan remaja. Sebagaimana yang dikatakan oleh beberapa ahli bahwa penggunaan internet di sekolah sebaiknya perlu mendapatkan perhatian, karena melalui internet siswa-siswi tidak saja bisa mengakses sumber-sumber yang relevan dengan pendidikan, tetapi bisa juga dimungkinkan untuk mengakses sumber-sumber yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan atau bahkan bersifat negatif. McNealy (1999) menyatakan bahwa memberikan kesempatan kepada siswa untuk duduk di depan komputer dan menggunakan internet adalah tidak lebih memberikan kesempatan kepada mereka untuk duduk menonton TV. Kemudian Lawrence dan Glies (1999) memperkirakan bahwa lebih dari 800 juta website yang ada, hanya sekitar sekian juta yang menampilkan pendidikan yang dianggap cukup bernilai untuk anak SMP dan SMA.
Dari apa yang diungkapkan beberapa responden yang mayoritas mengenal dan menggunakan internet ketika memasuki masa remaja awal ini mengenai alasan yang mendorong mereka pertama kalinya mengenal dan menggunakkan internet pertama kalinya mereka yang lebih disebabkan oleh pengaruh atau ajakan teman-teman sebayanya dan juga lebih menjadikan teman sebayanya tersebut sebagai sumber belajar pertama kali dalam menggunakan internet tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa ini ada kaitannya dengan pengaruh peer groups (teman sebaya) yang selalu melingkupi kehidupan sosial mereka, dimana remaja lebih menjadikan teman sebayanya untuk mempelajari segala sesuatu atau hal-hal baru yang sebelumnya tidak ditemui dalam hidupnya, termasuk dengan kecanggihan teknologi internet, dari pada orang yang lebih tua di sekitarnya (seperti guru, orang tua, atau saudara).

Kepentingan Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan dari sejumlah aktivitas internet yang diajukan peneliti saat melakukan penyebaran kuesioner ditemukan bahwa terdapat beberapa aktivitas internet yang dilakukan kalangan remaja di perkotaan, antara lain:
- Mencari sumber-sumber/bahan-bahan terkait dengan mata pelajaran atau tugas sekolah
- Mencari informasi kesehatan
- Mencari berita atau informasi peristiwa-peristiwa terkini yang terjadi di dunia, baik di
  dalam negeri maupun luar negeri
- Mencari informasi pendidikan selanjutnya
- Mencari informasi terkait dengan hobi atau minat, seperti: otomotif, membaca buku, dll.
- Mencari informasi hiburan
- Mengirim atau menerima pesan email
- Mengunjungi situs social networking, seperti: friendster, facebook,myspace,dll.
- Mencari gambar, seperti: kartun, wallpaper, screen saver, artis yang disukai, dll
- Chatting dengan teman atau orang lain
- Men-download lagu
- Mengirim atau menerima pesan email
- Bermain game online
- Mengunjungi situs-situs pornografi
- Blogging
- Membeli produk secara online, misalnya buku, musik, mainan atau pakaian
- Membaca komik online

KESIMPULAN

Berdasarkan aspek intensitas penggunaan internet, sebagian besar remaja perkotaan lebih sering mengakses internet di warnet meskipun di sekolah mereka terdapat fasilitas internet yang dapat dimanfaatkan secara free (baik di laboratorium komputer atau perpustakaan sekolah). Frekuensi internet yang digunakan bagi remaja perkotaan yang sering mengakses internet di rumah cenderung lebih sering dengan durasi setiap kali mengakses internet lebih lama dibandingkan dengan remaja perkotaan yang sering mengakses internet di tempat lainnya, seperti: warnet, sekolah atau wifi area. Dari jumlah waktu penggunaan internet per bulan menunjukkan bahwa pada umumnya kalangan remaja di perkotaan yang sering mengakses internet di rumah termasuk dalam kategori heavy users (pengguna internet yang menghabiskan waktu lebih dari 40 jam per bulan). Sedangkan remaja di perkotaan yang sering mengakses internet di warnet dan memanfaatkan wifi area publik sebagai tempat akses internet mereka dikategorikan sebagai medium users (pengguna internet yang menghabiskan waktu antara 10 sampai 40 jam per bulan). Sementara itu, bagi remaja di perkotaan yang sering mengakses internet dengan memanfaatkan layanan internet yang tersedia di sekolah menunjukkan bahwa pada umumnya mereka tergolong sebagai light users (pengguna internet yang menghabiskan waktu kurang dari 10 jam per bulan).
Kalangan remaja di perkotaan menggunakan internet untuk untuk empat dimensi kepentingan, yaitu informasi (information utility), aktivitas kesenangan (leisure/fun activities), komunikasi (communication), dan transaksi (transactions). Meskipun dari keempat kepentingan penggunaan internet tersebut aktivitas-aktivitas internet yang dilakukan kalangan remaja di perkotaan lebih banyak ditujukan untuk aktivitas kesenangan (leisure/fun activities) dari pada untuk kepentingan lainnya, namun aktivitas internet yang paling banyak dilakukan mereka adalah mencari sumber atau bahan terkait dengan tugas atau pelajaran sekolah.



jurnal 5

subjective well being mahasiswa yang menggunakan internet secara berlebihan
Novrita Ade Putri

Pada saat ini internet merupakan media yang hamper digunakan oleh semua orang dari berbagai kalangan usia. terdapat  dampak positif dan negative yang dihasilkan dari pengguna internet. Salah satu dampak negatifnya adalah penggunaan internet yang berlebihan membuat individu menjadi ketergantungan pada internet. Individu yang mengalami problematic internet use akan cenderung menunjukkan emosi negative dalam kehidupan sehari harinya, sehingga diduga  akan berkaitan dengan subjective wll being.

Jumlah pengguna internet meningkat dari tahun ketahun, menurut data asosiasi penyelenggara jasa internet diindonesia mencapai 1,2 juta pada tahun 2006, meningkat hingga hamper mencapai 2,4 juta pada tahun 2011. Indonesia menduduki peringkat ke 8 pengguna internet terbanyak didunia dan pengguna internet diindonesia mencapai 39 juta orang. Internet memberikan dampak positif maupun negative bagi penggunanya. Dampak positif digolongkan menjadi empat kategori antara lain sebagai media komunikasi, media pertukaran data, media mencari informasi atau data dan untuk manfaat komunitas (Herring, 1996). Dampak negative dari internet salah satunya adalah membuat tidak sedikit individu menjadi sangat bergantung pada internet sehingga menjadi kecanduan terhadap internet.

Menurut Young (2005) dampak yang dihasilkan dari pengguna internet yang berlebihan  antara lain kehilangan pekerjaan atau kesempatan dalam meraih karir, serta pendidikan yang lebih baik. Kehilangan kesempatan dalam menjalin relasi yang baik dengan lingkungan sekitar, menjalin hubungan yang tidak baik dengan keluarga. Dan menggunakan internet sebagai media untuk menghindari masalah yang mungkin sedang dihadapi.

SUBJEK

Penelitian ini menggunakan mahasiswa semester 7 fakultas psikologi universitas Surabaya yang berusia 18 hingga 25 tahun dan tergolong pengguna internet berlebihan, yaitu menggunakan internet 3 jam minimal setiap harinya.

METODE PENELITIAN

Focus penelitian ini adalah subjective well being mahasiswa yang menggunakan internet secara berlebihan. subjective well being mahasiswa yang menggunakan internet secara berlebihan dalam penelitian ini adalah bagaimana mahasiswa akan mengevaluasi kehidupannya, baik secara kognitif yaitu dalam bentuk kepuasan hidup dan afektif yaitu reaksi emosi  dan suasana hati yang positif maupun negative .
Instrument pengambilan data  dalam penelitian ini adalah angket, angket terbuka digunakan untuk mengetahui status demografis subjek dan informasi lain yang dibutuhkan terkait IPK. Angket tertutup yang digunakan  adalah statisfaction with life scale dari diener et al (1985). Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan visual binning pada program spss for windows version 16.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif yang menggunakan tekhnik analisis cluster. Analisis cluster merupakan tekhnik analisis data yang mengelompokkan objek kekelompok kelompok yang memiliki karakteristik yang sama ( Hair et al, 1998).

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif pengguna internet berkaitan dengan tuntutan akademis. Level of problematic internet use seluruh kelompok yang tidak tergolong tinggi, dan negative out comes seluruh kelompok yang tergolong rendah ini dapat menjelaskan problematic internet use subjek tidak berkaitan dengan subjective well being, akan tetapi lebih baik berkaitan pada domain statisfaction subjk pada area area kehidupan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar